Laman

Selasa, 28 Juli 2020

Solo Adventure ke Hutan UI




Meluncur dari jam 6 pagi. Menuju depok via Moh Kahfi. Baru beberapa puluh meter, rantai saya tersangkut di chain ring. Sepertinya deraileur depan perlu di stel ulang. Butuh beberapa saat memperbaikinya, sedikit membuat khawatir akan nyangkut lagi di hutan nanti.

Bukan perjalanan yang menyenangkan, karena ban ada yang kurang angin. Tapi biarlah, biar lebih grip saat di hutan nanti. Sampai di Kutek ( kukusan teknik) saya berhenti di warung, beli minum dulu. Biasalah, tidak punya tampat minum di sepeda itu harus tukar kupon kalau mau minum. Beli Aqua botol 600ml di warung ini membuat saya sedikit tercengang, karena masih ada yang menjual seharga 3000-an. Takjub.

wahana dirt jump ditutup, track hutan ui pun tertulis ditutup. Tapi banyak yang main , beberapa  pekan lalu juga saya kesana. Mungkin sejodoh dengan gunung pancar, saya kesana padahal tertulis tutup. Tapi tetap buka. Memasuki arena hutan ui, saya mengekor sekelompok pesepeda. Dengan beragam sepeda, mulai dari XC, DH, AM, bahkan sepeda lipat. Tipikal grup pertemanan. Yang penting ada sepeda. Pertama kali melihat ban sepeda DH, besar sekali. Ternyata ada tanjakan yang cukup curam di dalam track ini, gembira sekali. Saya panjat sampai atas, rasanya puas sekali. Bukan tanjakkan yang panjang, tapi cukup curam. Mengikuti arahan group ini untuk kearah kanan, saya ikuti kearah kanan. Kebetulan tadi paling depan karena saya menyalip sepeda lipat yang berhenti minta tukar posisi. Hingga track yang saya kenali, saya melesat jauh meninggalkan group ini. Karena mereka harus menunggu kawan yang menggunakan sepeda lipat. Sepeda lipat perkotaan di dalam hutan.

Melesat sendiri, saya mereka lebih bebas memacu sepeda. Ternyata dengan kecepatan yang lebih tinggi, track ini teknikal sekali. Saya sempat terjatuh di suatu tikungan tajam, karena rem saya yang tidak mumpuni. Track seperti ini, rem sangat vital sekali performanya. Saya meyempatkan berhenti di titik mainstream hutan ui.  Monumen UI  atau apa itu disebutnya  , saya berhenti san sedikit melemaskan perut. Karena terasa sedikit sakit di perut . Tidak berlama lama, mengambil 3 buah foto kemudian lanjut kembali. Kali ini, benar benar sendiri. Resiko lebih besar bila ada apa apa. Track ini memang sangat hutan. Bersepeda masuk hutan. Hanya ada tumbuhan dan fauna yang menggerakan dedaunan, entah itu kadal ular atau apapun.

Ada rasa terlalu khawatir sebenarnya berkelana sendiri di dalam hutan. Tidak ada manusia lain, yaa agak berlebihan memang, apalagi hutan ini di tengah kota. Tapi siapa yang akan lewat sini tiba tiba, apalagi semakin lama track yang saya pilih kok tampak kotor dengan daun berserakan, seperti jarang diinjak atau dilindas ban sepeda. Bunyi bunyi hewan berkeliaran di semak semak sedikit memicu was-was dan siaga. Bila saja hewan itu menyerang semoga tidak menyerang dari samping atau belakang hehehe. Ternyata ada drop lagi di tengah hutan, ingin sekali rasanya mencoba. Kalo saja tidak ingat framse murah dan kesendirian ini, mungkin sudah bolak balik nyobain drop. Masih bingung sebenarnya mana arah sebenarnya, saya kembali keluar dari jalur pos dekat asrama. But always a great experience, see you again.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar