Laman

Rabu, 10 Agustus 2011

Ramadhan bulan merdeka yang penuh berkah

Ramadhan Bulan Merdeka yang Penuh Berkah untuk Saling Berbagi Menuju Kemenangan

Rahmat dan berkah melimpah ruah bagi umat muslim seluruh dunia pada bulan ini. Tidak terkecuali Indonesia, apalagi bila kita melihat sejarah berdirinya Negara ini.

Soekarno atau kita kenal sebagai Bapak Proklamator dan juga Presiden Pertama Republik ini. Diasingkan, ditekan, menyusun, merencanakan, membacakan seluruh rangkaian sejarah proklamasi pada bulan ini, Bulan penuh berkah bulan Ramadhan.

Tepat pada Jum'at 17 Agustus 1945 Negara ini memproklamirkan kemerdekaannya ditengah vacuum of power dari negara negara penjajahnya. Dikibarkan bendera merah putih hasil jahitan istri Sang proklamator Fatmawati yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Ciptaan Wage Rudolf Supratman , Indonesia Raja.

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia sekarang ini. Dimeredekakan di bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan. Saya kira bukan suatu kebetulan bila negara ini diberikan kesempatan memerdekakan diri di bulan Suci. Bahkan tanggal saat dilaksanakannya proklamasi kemerdekaan negara ini punya arti yang lebih berarti lagi bila dikaitkan. Entah suatu kebetulan atau memang suatu yang telah direncanakan oleh sosok yang sangat menentukan saat itu. 17, angkat yang sama jumlahnya dengan rakaan shalat wajib bagi umat muslim dalam sehari. Selain itu, pada 17 Agustus 1945 merupakan hari jumat. Lagi lagi itu adalah waktu yang baik bagi Umat Muslim. Jumat, 17, dan ramadhan suatu hari dan bulan yang baik.

Berkah yang didapat bangsa ini tidaklah sedikit. Suatu proklamasi kemerdekaan setelah dikuasi orang asing selama ratusan tahun. Niat baik Insya Allah ditunjukkan dan diberikan jalan. Apalagi dimulai dengan cara yang baik pula, dalam hal ini pemilihan waktu yg baik.



Bahkan setelahnya bukan sautu problem yang mudah untuk membangun pondasi negara sekaligus mempertahankan dari agresi belanda serta gejolak daerah untuk memerdekakan diri.

Sekarang gejolak gejolak dan berbagai konflik daerah maupun nasional terselesaikan satu persatu. tapi bebreapa masih tersisa kekuatan dan terdengar terus mengembangkan diri. Bukan masalah gejolak kelompok terentu yg harus kita utamakan. Tapi kehidupan rakyatnya. Indonesia bukanlah suatu negara komunis yg mementingkan negaranya dan juga bukan liberal yg membebaskan begitu saja rakyatnya.

Beberapa kali terjadi perubahan perubahan yg cukup signifikan dalam kehidupan rakyat indonesia. Tapi yg terpenting adalah masa sekarang ini. Boleh memang kita membangggakan negri ini pernah ditakuti di Asia. Tapi itu sebuah masa lalu, apa yg bisa kita harapkan dari kejayaan lalu untuk hidup sekrang? Yang harus kita lakukan itu bukanlah membanggakan dan menonjolkan bila bangsa ini pernah, tapi kita harus tunjukkan bila bangsa ini tetap dan akan terus diperhitungkan.

Saya tidak bicara nasionalisme disini, tapi penghidupan rakyatnya. Tidak peduli mau segagah apapun negaranya bila rakyatnya masih terlantar.

Apa yg sering kita dengar? pemerintah tidak becus? pemerintah koruptor melulu? lalu apa kita cuma bisa teriak teriak gantung koruptor? atau anda sendiri pernah korupsi? dan kemudian kita hanya bisa menyalahkan dan berharap pemerintah segera melakukan perbaikan disana sini?

Jadikanlah negara ini adalah bangsanya, bukan pemerintahnya. Nasib negara ini ada di bangsanya, bukan hanya di pemerintah yang memang seharusnya melayani bukannya menikmati jerih payah rakyatnya.

Sekarang rakyat mulai paham mengapa perkembangan tidak bisa cepat terasa.Padahal sudah ada sistem yg mengatur untuk suatu aliran dana. dari pusat hingga tinkat kelurahan, bahkan rt.

Korupsi, penyakit mematikan. Orang orang teriak korupsi korupsi. Tapi sejak umumr muda pun korupsi sudah saya dengar dan sudah dilakukan sesuai pengalaman saya.

Apa motivasinya? mereka kurang pendapatan, mereka tidak mau kalah bersaing. Mereka mau dipandang karena harta. Kenapa bisa mereka korupsi? karena mereka tidak sabar. Mereka tidak sabar punya uang kurang, mereka tidak sabar mendengar rengekan keluarga. Mereka tidak sabar dalam keadaan statis. Mereka tidak sabar untuk segera kaya.

Mereka tidak bisa sabar menerima kekalahan bersaing. Karena mereka ingin kepuasan, kepuasan akan materi, kekayaan.

Yang bisa kita lakukan, adalah melakukan perubahan. Tidak perlu pintar, tidak perlu cerdas. Kita hanya butuh sabar, sabar dalam segala hal.


sebenarnya agak melenceng dari tema awal, tulisan ini hanya mengikuti alur yg keluar :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar