Laman

Jumat, 10 Juni 2011

Tamu Waktu Shubuh

tersentak bangun seketika saat mendengar teriakan ibunda terciinta, " ada orang!! ada orang!!" histeris ketakutan. saya dengan sekejap terbangun, berdiri dalam keadaan masih mengantuk. sekitar pukul 4 pagi, seorang berkaos hitam dan celana jeans abu abu pendeknya ada di dalam rumah saya.



dengan wajah ketakutan, pria yg saya taksir berumur sekitar 25 keatas tersebut mulai jongkok ketika melihat saya terbangun. seraya  melindungi kepala seakan mau dipukuli. memperlihatkan wajah sedih minta diampuni. saya yg masih ngantuk hanya melihat sejenak dan mengajaknya keluar dengan sedikit sentuhan di bahunya. Memintanya duduk di teras rumah,dan saya minta untuk tunggu.

Saya baru menyadari,kenapa dia tidak lari saat saya minta tunggu. Tetapi menurut dengan perkataan saya dan setia menunggu, hhaa mungkin sudah bingung dia mau melakukan apa.

Saya segera masuk ke dalam dan mencari makan di dapur,kurang beruntung tidak ada makanan tersisia kecuali bungkus berkat yg sudah saya makan semalam. Pembobol itu berdalih dia lapar dan mencari makanan,saya cuma berpesan "bukan begini caranya kalo lapar" dengan nada pelan tanpa emosi.

setia menunggu di depan rumah sambil duduk,ayahanda duduk dijajaran kursi yg sama dan mengajaknya berbincang. Entah apa yg mereka perbincangkan,saya tidak tertarik dan memilih untuk meneruskan tidur yg terganggu dipenghujung waktu.

pembobol mengaku dia berasal dari pasar, lebih detailnya kurang diketahui. dan seharusnya dia ditahan hingga pagi,sehingga mungkin bisa dikenali dia berasal dari mana. Sebuah pelajaran berarti bagi keluarga kami, dan peringatan untuk lebih waspada dan hati hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar