Laman

Selasa, 21 Juni 2011

Nasionalisme atau yang lainnya?

Film Trilogy Merah Putih garapan Yadi Sugandi dan Conor Allyn memang patut diacungi jempol. Film bergenre action ini memberikan sebuah warna kontras dalam dunia perfilman Indonesia. Belum lagi tema yang diangkat memberikan faham nasionalisme bagi penontonnya.



Belum lagi faham faham lainnya yang ditanamkan dalam film ini. Pluralisme yang ditunjukkan di film ini mempertontonkan persatuan berbagai etnis untuk mempertahankan Republik ini. Dari sisi Agama pun menampilkan kebersamaan antar pemeluk agama. Bahkan, atheis??  Bukankah negara ini berlandaskan ketuhanan yang membebaskan rakyatnya beragama, bukan tidak beragama.



Satu lagi, apakah perlu menunjukkan hedonisme?

Prostitusi,  mabuk mabukan, dan asusila(sebenarnya agak ragu dengan kata ini), dari sedemikian banyak aspek kehidupan yang lebih menyentuh penonton, penulis sekaligus sutradara memilih hal hal demikian.

Memang kehidupan tersebut adalah realita,tapi pernyataannya apakah perlu ditampilkan dalam sebuah film betemakan nasionalisme disebuah negara yang berlandaskan ketuhanan. Di dalam film berating remaja ini bahkan pekikan kemerdekaan terdengar jarang dibanding munculnya botol minuman dan cerita menggoda wanita.

hanya sebuah seni kah? mengejar rating? atau memang ingin menanamkan sesuatu?
menyedihkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar