Laman

Kamis, 29 November 2018

Jalan jalan pertama Umar

Sebenernya masih terlalu kecil. Di Desember 2017 yg belum selesai ini, Umar udah jalan jalan. Demi liat Panda!!
Waaaah Pandaaa.
Demi mengurangi kelelahan dan ketidaknyamanan karena ramainya lalu lintas, kami menginap. Di hari Jum'at di hotel yg berlokasi beberapa km dari Taman Safari Indonesia. Tepatnya di Hotel Rudian, hotel yg terjangkau. Karena memang cari yg terjangkau, tapi pesan 3 kamar. Terdapat kolam renang yg hampir serasa privat. Karena waktu itu pengunjung tidak banyak. Tapi ada satu dua orang yg bermain di kolam renang.

Umar belum tiga bulan



Malamnya kami makan di sate PSK yg di puncak, berarti ini juga kali pertama umat menghirup udara alami pegunungan yg cukup dingin saat itu. Ditambah hujan dan angin yg cukup lebat. Beruntung sudah prepare Ponco di mobil, walau harusnya sih payung ya.

  Resto PSK

Sepulang makan malam, Umar rewel tidak berhenti henti. Menangis terus. Akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah dibacakan ayat kursi oleh ayah dan ibunya saya.


Sarapan standar ala hotel budget, nasi goreng dan telor ceplok. Lengkap dengan sayuran dan kerupuk. Habis makanan, cus berangakat ke taman safari. Dan ternyata saat masuk antri. Antri ga itu karena banyak yg udah dateng tapi belom buka . Kami diberikan opsi oleh petugas yg melayani di gerbang masuk. Apakah mau langsung ke panda atau mau safari dulu.
Pilih panda dulu laaah, sudah jelas itu. Langsung masuk ke lokasi permainan dan wahana kami menuju ke area panda . Demi memberikan habitat yg paling ideal untuk panda. Enclosure panda di bangun di ketinggian yg cukup. Karena lokasi jalan yg curam dan sempit, pengunjung hanya bisa ke kandang panda dengan menggunakan shuttle bus yg disediakan. Shuttle bus nya banyak, memiliki pintu di tiap baris kursinya, jadi sangat memudahkan pengunjung yg keluar masuk.
Tiba di area panda, udaranya sudah terasa berbeda. Sangat segar, tepat disebelah shelter bus kita bisa menyaksikan keindahan pegunungan. Tak mau menunggu lama, kami segera masuk ke gedung bergaya Chinese. Warna dominan merah khas warna Chinese.
Benar benar berkelas, oh iya hampir lupa. Untuk ke panda ini harus bayar extra. Bisa saat masuk di awal, ataupun beli sebelum naik shuttle bus.
Banyak lokasi yg bisa dijelajahi sebelum ke enclosure utama. Kami terarahkan menuju theater kecil tanpa kursi yg menampilkan tayangan berkepandaan. Hingga akhirnya usai, lampu menyala kami segera menuju ke pertunjukkan utama. Akhirnya, saya bisa melihat panda! Beruang lucu yg kelakuannya ngga jelas ini memang menggemaskan.

Selain panda, ada satwa satwa lain dari China ada di lokasi panda ini. Ada semacam kambing gunung, bangau dan yang paling epic itu red panda. Makin bombastis karena kandang red panda ini sangat terbuka, cuma dipagar kaca. Jarak antara satwa dan pengunjung sangat dekat. Kebetulan ada petugas saat kamu di kandang red panda. Beliau bilang , red panda bisa lompat hingga 3 meter bila sedang terancam. Kandang nya?? Jelas jelas bisa dilompati dengan mudah.

 Red Panda

Sudah kesekian kali ke taman safari, jadi tiap kali kesini harus coba yg lain lain. Saya naik wahana ini untuk pertama kalinya. Wahana yg akan membawa kita naik ke ketinggian dan kemudian dilepas kebawah. Ini wahana yg dashyat, terasa sangat tidak aman. Walau ada pengamannya. Bila terjadi kegagalan mesin, ini sangat mengerikan.
Satu tema dengan rumah hantu dibawahnya, menjadikan wahana ini tidak banyak peminatnya. Karena wahana tidak terlihat jelas dari luar. Saat masuk pun kita harus melewati jalur bernuansa horor, berliku-liku sampai rasanya ingin cepat sampai .  Wahana ini bisa beroperasi bila minimal ada 10 pengunjung. Sebuah penantian yg tidak jelas bila harus menunggu pengunjung lain. Sedangkan wahana tidak terlihat dengan gamblang.
Dan unik lainnya, kami terpaksa batal naik rollercoaster. Karena rollercoaster nya mati di tengah jalan. Pengunjung yg naik pun terpaksa diturunkan ditengah jalan.

Makan siang kami dapat dari SFC. Safari fried chicken, kualitas terbaik. Paduan yg cocok untuk pengunjung taman safari yg tiketnya tidak murah.
Kami menunggu sampai agak sore, menunggu the bird of prey mulai. Sungguh indah dan menawan, melihat bagaimana elang elang itu mengembangkan sayapnya sebelum menukik mengejar target. Ya, sampe sore kami disana. Ibunda sampai ngomel ngomel, karena lupa sama anak :P.
Umar yg belum ngerti apa apa, sudah mulai rewel kelelahan. Akhirnya kami pulang. Beruntung keluarga kecil saya tinggal dekat. Masih di Bogor juga, 30km dari taman safari.
 kuliner sebelum pulang, bubur Cianjur dengan sepotong ayam utuh. Rasanya? tidak semegah promosinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar