Laman

Jumat, 18 November 2011

layaknya kafe kafe ternama, tangga darurat yang kini menjadi smoking room darurat sejak gedung vokasi difungsikan secara penuh. pemuda pemudi memenuhi smooking room yang cukup luas keatas itu  dengan asap asap dari  batang putih sekitar sepuluh senti yang ujungnya menyala nyala kala dihisap penikmatnya.

tidak berbeda dari kafe ternama yang memberikan nuansa temaran nan berkelas, smooking darurat ini memiliki intensitas cahaya yang agak kurang, sedikit mengaburkan pencitraan yang ditangkap pengguna sebenarnya smooking room ini.

sebuah kreasi penuh inovasi, memanfaatkan space di gedung ampus menjadi sebuah fasilitas darurat. yang jelas tidak didukung instalasi  menjadi sebuah smooking room. Cukup bersandarkan sebuah undakan anak tangga sebagai "sofa" untuk bersandar bercanda bersuka ria dengan teman satu grup. ada pula pagar pembatas tangga untuk mereka yang enjoy duduk di tempat yang lebih tinggi.

tanpa dukungan fasilitas yang memadai, smooking room ini tidak disertai tempat sampah untuk sekedar membuang sisa puntung rokok. alhasil, para user yang kebingungan membuang puntung rokoknya terpaksa membuang sisa sisa batang 10 centi-an itu ke bawah kaki kaki mereka kemudian menginjaknya secara insting untuk mengantisipasi bahaya yang mungkin ditimbulkan.

Kabar baiknya mereka masih punya hati untuk tidak mengasapi gedung disemua sudut. Tidak bisa ditutupi, tapi ada oknum pengasap ruangan dengan sesuka hati mengebulkan lorong gedung hingga sesaat sebelum masuk kelas masih semangat mengasapi.

Yang menjadi pertanyaan adalah, smooking room darurat yang awalnya kami tempati bagus itu kini terlihat bongkahan bongkahan besi yang tampak familiar. yak, besi abu abu tersebut mirip sekali dengan besi besi pembatas tangga. di sisi lain, pagar pembatas tangga pun memiliki sisi sisi yang tampak kehilangan beberapa bagiannya. bahkan dibeberapa lantai diujung ujungnya tersisa hanya yang paling atas.

yang paling parah, handle pintu darurat lantai 2 pun terlepas dari tempat seharusnya. sebuah prestasi untuk gedung yang baru berdiri.

sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana semua infrastruktur itu bisa berubah dengan cepat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar