Laman

Selasa, 16 Agustus 2011

What a great partner to work with



pengalaman pertama bekerja sama dengan anak anak U12. Yang ternyata 3 dari 6 anak masih duduk di kelas 1 sd. dan sisanya kelas 2 ,3, dan 4.
Pelajaran pertama yang saya dapat, kesabaran dan keikutsertaan perasaan mutlak dalam menangani anak anak ini. Tidak bisa kita membentak, karena mereka akan cenderung melawan suatu saat.
Mereka berbagi kebahagiaan, pancaraan keceriaan membuat saya terus tersenyum melihat tingkah mereka. Mungkin karena dalam jumlah yang sedikit jadi belum begitu merepotkan. Walau kadang kelakuan beberapa pemain cilik ini tidak sedikit yang konyol
Sepertin ketika kami berlatih passing, control. Tiba tiba ada pemain yang berlari keluar lapangan, tanpa diduga 2 orang pemain lain mengikuti. Saya menghampiri mereka yang ternyata tengah makan lontong bekal bawaan dari rumah. Saya memberi penjelasan pada mereka bila makan saat olahraga bukan ide yang baik, bisa muntah nantinya. Seorang pemain terlihat mencoba memahami dan memasukan lontongnya kembali, tepi pemain satu lagi terus memakan lontongnya lantaran sudah kebuka katanya. Baiklah, silahkan makan hhaa.

Hal yang mengejutkan saya kemudian , k"emampuan mereka menyerap materi yang diberikan.Ini kali kedua mereka latihan, dan mereka sudah tampak lancara melakukan dribling sol kanan kiri. Hebat, saya salut. Memang sudah sepatutnya pembibitan dimulai sejak umur umur demikian.

Kejadian lainnya yg sudah saya duga , terjadi perebutan antrian. Mereka sangat menjunjung tinggi urutan. Entah karena excited atau kedisiplinan mereka akan antrian amat kuat. tidak ada yg mau diselak bila gilirannya melakukan latihan. Lain dengan para seniornya yg kadang mengskip dirinya sendiri dalam latihan karena lelah. Ya walaupun mereka berlatih sembari guling gulinan di rumput sintetis lapangan yg kami gunakan.



Diakhir latihan ada pemain yg "tergebok" kepalanya. dan kontan menangis. Pengalman masa lalu dengan anak kecil saya rasa cukup bermanfaat. Dan saya tahu bila seorang minum, maka dia tidak bisa menangis atau dengan kata lain ditenangkan dengan kemauan mereka untuk minum. Metode pun berhasil, pemain yg menangis kembali membusungkan dadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar