Laman

Senin, 07 Februari 2011

Komplain untuk Atlantis Water Park

Selasa 18 Januari 2011


atlantis ancol

kami 10 orang berangkat pukul 9lewat menggunakan 2 mobil. Masuk tol via pintu tanjung barat yg pada saat itu tidak terlalu mengantri.Masuk ke tol yg mengarah ke tanjung priuk.Keadaan tol cukup padat hingga terisi 5 baris yg seharusnya hanya 3 baris.Tapi macet seperti itu bukan masalah,maklum sudah biasa macet macetan dan baru bisa nyetir hha.

Keluar dari tol,kami disuguhi pemandangan menarik yg mungkin baru pertama kali kami lihat.Kami menyebutnya banjir rob,banjir karena pasang air laut.Sebenarnnya yg terlihat air kali buatan yg meluap,karena identik dengan laut kami pikir itu banjir rob.Begitulah rumor rumor sering muncul.Berawal dari penlaian tanpa dasar dan tanpa penelusuran lebihlanjut hha.

Membayar karcis masuk ancol sebesar 15 ribu per orang,dan loh?? kok kembaliannya kurang seribu? ternyata ada secarik kertas sumbangan PMI diantara tiket dan kartu tanda masuk kendaraan.
Ya walaupun itu berupa sumbangan dan sepertinya tidak akan ada yg menolak,bukankah itu butuh konfirmasi terlebih dahulu? selain mendapat pelayanan yg excellent,tidak ada kesan pemaksaan dalam penarikan sumbangan itu. oh iya,biaya masuk per kepala 15.000

Tiba di lokasi pukul 10 lewat,jadi kira kira perjalanan memakan waktu 1 jam.Saat itu baru ada sebuah mobil yg juga baru tiba di tempat parkir yg dijaga 2 orang satpam.

Seharga 75.000 per kepala,korting untuk anak dibawah 80cm kalau tidak salah.sayangnya tidak ada yg memenuhi syarat untuk potongan tersebut.

Locker room menjadi tujuan utama saat masuk ke area waterpark.suasana yg damai untuk bersantai di pagi hari,semakin tentram dengan bunyi deburan semprotan air di kolam kolam anak.

tertera tiket locker seharga 20.000,sangat diluar perhitungan.ditambah ternyata ukuran loker yg kecil dan sialnya saya membawa baranb yg cukup banyak.Sebelum mulai,saya pikir sarapan sangat penting.bersama seorang teman membuka bekal sebelum masuk ke dalam locker room.Dan benar sekali,tas kami beradu besar.Terpaksa saya membeli tiket tambahan.Melangkah keluar "mau nambah loker ya bang?"petugas loker bertanya dengan sigap  sebelum saya hilang dari peredaran."iya pak","disini juga bisa".
Tentunya langsung muncul suatu kata di kepala saya,tapi tidak ada ruginya bila membayar langsung dari petugas tersebut.


 Sebuah ktp untuk jaminan,dan siap tenggelam di kedalaman kolam.

Kolam luncur yg jelas menjadi tujuan kami kesini selain kolam ombak.suasana yg masih sepi memberikan kesan kurang semangat.Cukup bingung,harusnya ada ban gratis yg disediakan di kolam ini untuk meluncur.(saat ke kolam ini melihat tempat penyewaan ban)

"mas,buat luncur disana pake ban ya?"
"iya,bisa sewa"
"kalo yg gratis ada?"
"ada nanti agak siangan"

agak siangan??  apa bedanya bila dikeluarkan sekarang?
saya bertanya pada petugas penjaga kolam apung.Kolam yg penuh dengan garam,dan terbukti kami semua mengapung.

kami pun hanya bermain disekitas kolam luncur,sepertinya petugas memahami kebutuhan kami.Dan mereka mengeluarkan ban gratisnya.

"4 lagi mas"saya meminta pada petugas yg mengeluarkan ban dari lantai 2 yg sepertinya tempat menyimpan ban.Banyak jumlah ban yg ada disitu dan tertera khusus kolam luncur tertera kode yg berbeda dengan ban di tempat penyewaan.
 petugas yg mengeluarkan ban tidak menjawab,karena segera ditanggapi petugas lain yg terlihat kurang ramah.
"segitu aja mas,nanti kan bisa gantian" tidak terlalu kecewa,kami menuju ke kolam luncur dan dengan sabar menunggu giliran.

beberapa kali meluncur dan bergantian,saya mendengar dialog berteriak petugas dengan sekumpulan orang di tempat ban.Saya tidak tahu bila itu rekan saya,efek mata rabun.

prriiit priit (suara peluit yg terdengar ditiup dengan cukup kuat)
petugas berteriak pada sekelompok orang itu"siapa yg suruh ambil? taro lagi"
saya tidak menggubrisnya dan tetap naik untuk bersseluncur.

sampai dibawah,suasana cukup panas.Beberapa teman melontarkan kalimat mempertanyakan ketidakbolehan mereka mengambil ban lebih.Dan juga mengancam akan dilaporkan pada managernya.saya pikir mereka cuma menggertak.Saya hanya mengikuti teman teman lain menuju ke loket depan dan minta dipanggilkan managernya.

Demikian dialognya (ditulis dengan tidak sama persis dan seingat penulis tapi tidak kehilangan inti dialog)
M:manager
P:teman saya

M: kenapa mas?
P: gini pak,tadi kami main di kolam luncur.terus dikasih ban cuma 6,padahal ada 10 orang. jadi ya kami mau ambil lagi kan.Terus pas ambil 4 ban lagi,diteriakin "siapa yg suruh ambil lagi?"
terus saya tanya "lah kan ini fasilitas,masa ngga boleh".terus penjaganya jadi ngga seneng gitu malah nanya nanya "orang mana sih? jakarta?".loh apa maksudnya nanya nanya gitu? SARA banget kan dia pake bawa bawa daerah.ya saya jawab" gw orang jakarta,kenapa emang?" petugas itu bertanya lagi "jakarta asli,darimana?" "iya asli,pasarminggu"
memang dia kira kami takut,pake bawa bawa golongan.

M:yg mana orangnya mas?
P: yg di kolam luncur

kami diajak bertemu ke atasannya lagi dan kami menceritakan lagi kejadiannya.Wah,saya pikir orang itu(petugas) maksudnya apa membawa bawa daerah? sepertinya dia hobi membawa nama daerahnya untuk melakukan intimidasi.Saya perkirakan dia warga sekitar dan mungkin saja orang betawi asli.Saya juga betawi,tapi apa harus sebagai orang betawi membawa nama golongan? kita sebagai orang betawi jangan mau kalah dengan para pendatang.tapi cukan dengan cara menunjukkan kekuatan dan kekuasaan karena menang banyak dan kompak.Tapi tunjukkan bila orang betawi itu mampu bersaing baik dalam pendidikan dan aspek lainnya.


manager tersebut kemudian mengajak kami ke lokasi,dia berbicara pada petugas tersebut.Petugas tersebut akhirnya pindah dan kami dibawakan beberapa ban lagi untuk bermain seluncur..

Saya sebagai mahasiswa yg belajar customer service cukup paham dalam penanganan customer seperti itu.Penanganan komplain yg ditunjukkan pihak atlantis waterpark sangat memuaskan.Keluhan kami segera ditangani bahkan turun langsung ke lokasi.saya sempat mengira mereka akan membela petugasnya dan mencari aman.Nyatanya tidak,pihak manajemen memberikan service yg berkualitas demi kepuasan dan kenyaman pelanggannya.

Sebuah pelajaran berarti yg bisa saya terapkan di rumah sakit nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar