diawali dari kedimana saya di kebagusan,depan pintu belakang gor ragunan.membuka hari dengan makan di warkop seven seven.mengantri mandi hingga kami siap berangkat.
diperjalan dibagi dua mobil,dengan formasi 1-3-2.jumlah kami 12 orang.2 orang diantaranya perempuan eva dan vany.
jalan sudah cukup padat,yang saat itu pukul sekitar 5.30
jalan kami sedikit tersendat dengan beberapa lampu merah,memasuki jalan tol percepatan sangat terasa.sedikit bingung saat memilih jalan,mobil merah(kijang) melambat ma keluar pintu tol muara angke.beruntung mereka dapat kami susul,memberitahukan kita keluar di pluit.
menuju jalur yang cukup diingat pray,dengan memutar arah.menelusuri jalan.tetapi ada sedikit kejanggalan saat dijalan,tidak sesuai apa yang kami lihat dahulu saat ke tidung pertama kali.inisisatif saya bertanya pada tukang bajaj(2 tukang bajaj).alhasil,kami salah arah dan seharusnya menuju arah sebaliknya.
sebuah lorong klasik(lorong yang tidak akan pernah kering) kami lalui mengakses pelabuhan yang seharunya hanya untuk kapal nelayan.tapi apa daya,disini lebih murah dan mudah akses dibanding dengan marina ancol.
berfoto di dermaga
dalam perjalanan
tiba di dermaga tidung,ada barisan penyambut orang penting di tidung.serasa kami yang disambut
saat menunggu beberapa dari kami ke kaamar kecil
Rumah kami menginap
fasilitas rumah ini seperti rumah biasanya.kasurnya banyak.sepertinya penghuninya banyak.ditambah ada satu unit ac sangat menyenangkan
perjalanan dilanjutkan menelusuri sisi timur pulau,setelah sewa sepeda 15.000/hari
kami menelusuri pulau tidungkecil yang tidak berpenghuni
hari sudah menjelang sore,kami kembali ke penginapan shalat kemudian balik lagi ke pantai
pagi hari kami memulai perjalanan ke pulau sebelah barat,menyusuri jalan jalan bersemak.menyenangkan menembus,berpetualang di alam liar
kami sampai di ujung barat pulau
kami pulang mengejar waktu untuk shalat jumat
kemudian kami menuju spot snorkeling dengan kapal sewaan
perjalnana dikapal diwarnai dengan bebrapa orang yang mabuk laut.akibat terlalu lama perjalanan yang harus ditempuh.
kami kemblai ke pulau tidung magrib,dan berisirahat untuk pulang besok pagi
hampir menjadi sebuah bencana,bila kami tertinggal kapal.kami terlalu asik bermain kartu hingga larut malam,dan esok paginya kami telat bangun.
beruntung,ternyata kami orang pertama yang menuju kapal
Sang Merah Putih berkibar dengan gagahnya
suasana perjalanan pulang diatas kapal
akhirnya kami sampai di dermaga muara angke
yang kami lanjutkan,dengan naik kereta menuju lenteng agung
masih ada beberapa hal yang belum sempat saya ceritakan,saya akan sambung lain waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar