Laman

Minggu, 25 September 2011

Bola itu Bundar

Sore nan indah di areal kampus UI Depok. Cahaya matahari yang menguning menembus dari celah dedaunan pepohonan nan rindang.
Keluar dari gedung B fasilkom, saya yang saat itu bersama 4 orang lainnya baru saja selesai dari acara technical meeting 2 Olimpiade UI 2011.

Melihat keriuhan di lapangan psikologi mengubah arah langkah kami yang awalnya mengarah ke tempat parkir untuk segera pulang ataupun ke pusgiwa.



saya sangat tertarik menyaksikkan pertandingan ini, ingin melihat langsung keganasan tim FIB melibas lawan lawannya yang terkenal sering menjuarai event event internal di kampus. Belum lagi ingin melihat kreativitas suporter setia.

Melalui jalan coneblok diantara rindang pepohonan bagian belakang fisip, saya dan dua lainnya menuju lapangan. Menyaksikkan dari luar pagar kawat melihat para gladiator berebut bola.

Sesaat melihat cukup menunjukkan bila tim ini memang berkelas. Dengan operan operan yang berpola nan apik, didukung permainan cepat, FIB menggempur pertahanan FE yang tampak bersusah payah mempertahankan gawangnya. Serangan serangan mematikan terus diperagakan para pemain FIB. Namun belum bisa menembus pertahanan FE yang beberapa kali melakukan serangan walau kurang mengancam dan kadang kandas.

Gol pertama dibuat anak anak FIB sehingga memimpin 1-0 untuk sementara, menggoyangkan jaring gawang FE yang kipernya saat itu terlihat tengah dilanda cedera pada kaki kanannya. Beberapa menit berselang, FE bisa menyamakan kedudukan 1-0.

Pertahanan FE yang kian terpancing dan terbuka, memberikan ruang tembak pada FIB yang dengan pasti menambah skor menajdi 2-1.

Pada babak kedua, FE meminta time out. Keputusan yang sangat tepat, entah apa yang dikatakan pelatih FE, merubah keadaan dilapangan. FE menyamakan kedudukan setelah menemukan celah pada pertahanan FIB yang mulai goyah.

Kualitas permainan FIB menurun hingga mereka kecolongan satu gol lagi dari anak anak FE yang dengan gembiranya merayakan gol.Tertinggal 1 angka membuat anak anak FIB makin beringas menyerang. Beberapa kali mereka hampir kembali menyamakan keduduka bila saja tendangan para pemainnya lebih terarah. Belum lagi penjagaan gemilang yang dilakukan kiper FE yang tengah dilanda cedera.

Intensif menyerang, melonggarkan pertahanan FIB. Dan berhasil dimanfaatkan oleh FE melalui serangn serangan balik yang cukup menjanjikan.Riuh penonton yang awalnya erada di kerumunan anak anak FIB kini dipenuhi sorakan semangat dari suporter dan juga tim putri FE.

Sebuah gol tambahan dari FE menaikkan percaya diri pemain FE. Bukan tanpa kesulitan mereka mempertahankan gempuran FIB diakhir pertandingan. hingga pluit tanda usai ditiup, skor masih 4-2 untuk anak anak FE.

Hari yang makin sore mengusik saya , bergegas menuju parkir dan pergi melaksanakan kewajiban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar