Laman

Kamis, 23 Desember 2010

Suara dari Cikini? apa iya

PEMIRA UI 2010 yg telah dimenangkan Maman Ijonk,dengan perbedaan suara 1815 dari 13925 suara sumber: anakui.com



dan ternyata, PEMIRA ini akan diulang,entah benar benar diulang atau masih bisa diperjuangkan untuk selesai.Yak,informasi ini saya dapat dari Ketua HMBS Kedokteran Vokasi Rebecca Fransina.Dalam smsnya dia menyuarakan suatu eksistensi Vokasi Cikini dalam keputusan pengulangan Pemira ini.

Sejujurnya saya cukup salut untuk senior saya itu (perumahsakitan 2008).Sebagai ketua HM dia bisa menunjukkan bahwa dia mampu melakukan sesuatu dalam periode yang singkat.Hanya dalam 2,5 bulan.Ditambah sesuatu yang cukup extraordinary di akhir masa jabatannya.Dia mampu mengangkat nama Vokasi  Cikini dalam kancah perpolitikan tingkat Universitas.

demikian pesan singkatnya
Hasil keputusan MM terkait sengketa PEMIRA:
diadakan PEMIRA ulang maksimal 30 hari setelah putusan
.
Putusanya
(salah satu alasan jelas:
Pelanggaran serius terhadap hak konstitusional UI Cikini)
Panitia dan Maman harus minta maaf terkait masalah masalah dalam PEMIRA dan kebohongan IPK.Jika dalam waktu 14 hari tidak ada permintaan maaf dari maman,maman akan mendapat sanksi sesuai UU yang berlaku.
“Sakti-Sri menyatakan TIDAK AKAN IKUT PEMIRA ULANG”

Perjuanganya terus menyuarakan eksistensi Vokasi Cikini berbuah sesuatu yg cukup penting.Walau alasan pengulangan PEMIRA tidak hanya sebatas karena Vokasi Cikini yang belum "tersentuh"

"Tersentuh"

Berbicara mengenai tersentuh,memang jelas sekali dan memang faktnya.Kami(Vokasi Cikini) bisa dibilang hidup independen.Kami tidak punya "saudara" lain di kampus ini.Kampus Cikini bisa dibilang milik kami,kemanapun kami melangkah,kami akan bertemu rekan sejurusan.Walau pada pagi harinya kampus kami di invasi "jubah putih".

dalam suatu tulisan di anakui.com oleh  azalea — 20 December 2010 at 10:52 menyebutkan dalam tulisannya.

2. kalau pemira di ulang, apakah itu adil bagi fakultas selain vokasi cikini? merelakan 14ribu suara demi beberapa ratus suara.
3. kalau pemira di ulang, apakah yakin bahwa vokasi cikini semuanya akan menggunakan hak suaranya?
 Sumber: anakui.com


2 poin itu sangat menarik perhatian saya

Rebecca dengan penuh ambisi mengangkat martabat Vokasi Cikini,menyuarakan untuk "menggempur"kandidat dengan "tuntutan" bila mereka hadir ke kampus Cikini.Kampus tercinta dengan semua yang ada didalamnya.Tapi nyatanya,para panitia dan kandidat itu tidak membuat suatu acara khusus di kampus Cikini seperti apa yang diinginkan Rebecca Fransina.

Keberaniannya juga taktik strategi yang digunakannya sepertinya cukup manjur.Jangan lupakan Riyu Perumahsakitan 2008,yang juga senior di SMA saya.Namanya terdengar di kalangan mahasiswa Cikini setelah melayangkat suatu memo(atau apapun,saya lupa) untuk mengajukan suatu keberatan dan tuntutan karena tidak adanya rangkaian acara PEMIRA di Kampus Cikini.

Apakah hal itu tidak terlalu ekstrim? bagaiamana dengan tanggapan fakultas juga jurusan lain dengan keinginan Vokasi Cikini,untuk diadakannya rangkaian acara di Kampusnya.Kampus yg terisi sekitar 300an mahasiswa Vokasi ini ingin diperhitungkan diantara belasan ribu mahasiswa lain di depok.

Saya khawatir nantinya hal itu bisa menjadi boomerang,karena "pressing" yang terus dilakukan Rebecca dan para senior.


poin selanjutnya,jika benar akan diadakan PEMIRA ulang,yakin vokasi cikini akan menggunakan hak suaranya??
saya cukup yakin,lebih banyak yang tidak peduli.Siapa yg salah??
panitiakah? atau mahasiswanya yg apatis?

bisa dibilang keduanya,tapi apa daya dengan pandangan para mahasiswa yang tidak mudah diubah begitu saja,Cuma panitia yang bisa digodok supaya melakukan usaha lebih menyentuh seluruh lapisan.

Seandainya ada tps di waktu yang tepat,saya yakin banyak mahasiswa yang akan memilih.Jelas,kampus ini kecil,kecuali mereka "balking"(meninggalkan antrian karena terlalu panjang).

Disatu sisi,saya ragu para mahsiswa Cikini akan menggunakan hak suaranya.
di sisi lain,saya yakin panitia akan mendapat tanggapan manis bila mereka memberikan pelayanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar