Laman

Senin, 13 September 2010

Idul Fitri 1431

Alunan takbir menggema tak kenal lelah tanpa henti.Bersahutan saling mengisi.bunyi ledakan petasan mengganggu,memecut semangat para bocah berlarian bergembira bertakbir bersama.

Dengan kepala yang masih sedikit pusing,saya langkahkan kaki memburu tempat paling depan.sebenarnya ada di sisi dari jamaah,sayangnya lahannya berpasir dan tidak ada yang berminat sholat disitu.dengan terpaksa aku mengambil saf ke-2 dari depan.

ceramah diisi oleh seorang khotib yang cukup menyentuh kalbu di hari kemenangan ini.

suasana bubarnya sholat ied

Lokasi Sholat ied di lapangan parkir(rangkap lapangan upacara) GOR Ragunan,dibawah kepanitiaan Masjid El Riyadoh

sisa sisa koran yang dipergunakan jmaah untuk sholat

Jamaah dengan cepat pergi dari areal sholat,hanya butuh lima menit.Sangat berbeda di awal ketika mereka ditunggu kedatangannya oleh jamaah lain.

di tengah perjalanan,ada pengumuman terlambat dari panitia.Ternyata ada salah satu jamaag yang kehilangan dompet,dan sialnya di dompet itu ada kunci rumah.tidak ada satu pun jamaah yang kembali(disekeliling saya) untuk memberikan dompet yang hilang.jemaah pun hanya tinggal segelintir.mungkin itu sedikit cobaan di hari kemenangan.

di hari kemenangan ini,saya tidak bisa berbuat banyak mengabadikan gambar gambar bahagia dari keluarga besar.Penyakit yang kuderita memaksaku untuk tidur tak berdaya di kamar.

keesokan harinya,barulah sempat saya pergi ke dokter untuk berobat,tepatnya di Klinik Sibroh Malisi

suasana menunggu yang sangat lama,karena hanya ada 2 dokter yang bertugas di hari yang penuh kemenangan.

ada kisah menarik,ketika saya menunggu obat dari petugas klinik.disebelah saya ada seorang lelaki tua.matanya tidak terbuka sempurna,bahkan saya ragu beliau bisa melihat.saya sempat berbincang dengannya,tapi hanya hal hal sepele.

ketika gilirannya,dia maju dengan langkah tersendat.menyeret langkahnya yang berat.gerak tubuhnnya pun kaku.dia menerima obat dan struk biaya kesehatan.saya memperhatikan dengan seksama sejak dia beranjak dari tempat duduknya.segera diumumkan,"kepada keluarga bapak... diharap segera ke bagian administrasi"beberapa kali pengumuman itu diperdengarkan,tidak ada satupun yang datang.sepertinya bapak tua itu sendiri.

keadaan diatas,keadaan yang pastinya akan saya temui bila saya sudah bekerja nanti di rumah sakit.bukan orang orang penuh uang yang akan saya tangani,tetapi banyak orang yang jarang membersiapkan uang untuk kesehatan.Kebingungan membayar.

saya memperhatikan apa yang akan dilakukan petugas tersebut.sungguh baik petugas itu(berdua) mempersilahkan bapak tua itu mengambil obat yang ditujukan padanya dengan gratis.ucapan terima kasih yang tulus pun reflek diucapkan bapak tua itu.

Bapak tua berjalan,menyeret kakinya hampir menabrak.hingga dia keluar,ada pemuda yang menuntunnya.

sungguh kisah yang inpiratif di hari yang penuh kemenangan,semoga 2 petugas dan pemberi kebijakan di klinik tersebut terus mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan kebaikan mereka.
amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar